Selasa, 03 Desember 2013

Musik Daerah Nusantara

A. PENGERTIAN DAN CIRI-CIRI MUSIK DAERAH
1.      Pengertian Musik Daerah
Musik daerah adalah jenis dimana inspirasi penciptaannya berdasarkan atas budaya dan adat istiadat dari suatu daerah tertentu. Selain sebagai sarana untuk mengungkapkan perasaan dan kebiasaan yang terjadi didaerah tersebut, musik daerah juga digunakan untuk kegiatan upacara-upacara daerah oleh masyarakat setempat.
2. Ciri-ciri musik Daerah
Cirri-ciri musik daerah antara lain :
a.       Mengandung suatu makna
b.      Memuat pesan untuk masyarakat suatu daerah
c.       Menggambarkan suasana suatu daerah
d.      Menggunakan bahasa daerah
e.       Irama dan melodinya bersifat sederhana.
B. MENGENAL BEBERAPA MUSIK DAERAH NUSANTARA
Musik daerah yang ada di nusantara tersebar di seluruh wilayah nusantara. Berikut ini beberapa contoh musik daerah yang ada di Nusantara.
1. Musik  daerah Nanggroe Aceh Darussalam
Jenis alat musik yang banyak digunakan adalah rebana, gambus, harubab, gedumba, marwas, bangsi/seruni (seruling). Dari beberapa alat musik tersebut yang berfungsi sebagai melodi adalah bangsi/seruni, sedang alat musik yang lain berfungsi sebagai ritmis.
2. Musik Tradisonal dari Daerah Sumatera Utara
a. Tata Ganing atau Gondang
Alat-alat musik yang digunakan adalah :
1)      Gong
2)      Gerantung, yaitu alat musik pukul semacam gambang
3)      Tanggelong atau nungneng, yaitu alat musik yang sumber bunyinya berasal dari tali dan cara memainkannya dengan dipukul
4)      Suling dengan nama seperti salodap, salonat, sordam dan tarafair.
5)      Arbab, hasapi, hapetan dan kulcapi.
b. Gondang Sambilan
Gondang sambilan adalah musik daerah Sumatera Utara yang berbentuk ansambel gendang (drum), merupakan cirri umum musik di daerah ini. Alat musik yang digunakan dalam ansambel gondang sambilan adalah :
1)      Sembilan buah gendang besar (gondang) yang memiliki ukuran berbeda-beda
2)      Sekelompok gong yang memiliki kecil hingga besar
3)      Sepasang simbal.
4)      Serunai
3. Musik Nusantara daerah Nias
Musik daerah nias terdiri atas empat atau tiga nada dalam satu oktaf. Alat musiknya terdiri atas :
a.       Gong dengan berbagai ukuran. Gong yang berukuran besar disebut gong sedang yang     berukuran kecil disebut faritia atau saraina
b.      Lagiya atau semacam rebab
c.       Koko atau semacam kecapi atau celempung
d.      Gendang yang panjangnya tiga meter dengan nama tamburu, gendera, cucu, fodrahi dan tabunara
e.       Garputala
f.       Sigu mbawa atau surune mbawa (seruling)
4. Musik Tradisonal dari daerah Sumatera barat
Musik daerah dari daerah Sumatera Barat adalah Talempong. Ada dua jenis talemponga yaitu :
a. Talempong duduk
Talempong jenis ini dimainkan dengan cara duduk di atas alas. Biasanya dimainkan oleh anak-anak gadis.
b. Talempong pacik
Talempong jenis ini dimainkan dengan cara dijinjing menggunakan ibu jari. Biasanya dimainkan oleh kaum pria.
Alat musik yang dipakai dalam musik talempong adalah :
a.       Alat musik perkusi            :  gendang, rebana, ketipung, gong dan talempong
b.      Alat musik tiup                  :  bansi, saluang, puput tanduk, puput batang padi, serunai    dan seruling
c.       Alat musik pendukung      :  biola, terompet, gitar
5. Musik Daerah Daerah Jawa Barat
a. Angklung
Musik angklung adalah jenis musik daerah yang berasal dari Jawa Barat. Alat musik ini semuanya terbuat dari bambu.  Dalm sejarahnya, musik angklung telah dikenal dan digunakan oleh masyarkat Sunda-Jawa Bart sejak abad XVI sebagai alat tabuh daerah yang digunakan untuk ronda, memeriahkan pesta, dakwah agama atau kegiatan yang lain yang ad di masyarakat Sunda. Pada tahun 1928 Daeng Sutigna mengubah tangga nada yang digunakan pad musik angklung dari tangga nad pentatonis menjadi tangga nada diatonis.
b. Calung
Calung adalah jenis musik daerah yang berasal dari Jawa Barat. yang semuanya terbuat dari bambu. Cara memainkannya dengan cara dipukul. Alat musik tersebut menggunakan bilahan bambu yang dinamakan keprak.
6. Musik Daerah Daerah Betawi
a.       Gambang Kromong
Musik daerah ini merupakn perpaduan antara musik gamelan dengan musik barat yang menggunakan tangga nada pentatonis (tionghoa). Alt musik yang digunakn adalah : gambang, rebab dan biola.Kebanyakan syair lagunya berisi sindiran dengan pantun yang indah yang di bawakan secara berpasangan. Gaya khas dalam pembawaan lagu adalah bersifat humoris, gembira dan fleksibel. Contoh lagu yang populer dalam musik gambang kromong adalah Jali-Jali.
b. Musik Tanjidor
Tanjidor adalah sekelompok pemusik yang memainkan alat-alat musik logam yang tak bernada seperti  tambur besar, terompet. Musik Tanjidor biasanya digunakan pada upacara perayaan di desa atau pesta rakyat.
7.      Musik Daerah daerah Jawa Tengah, Jawa Timur dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Musik Daerah daerah Jawa Tengah, Jawa Timur dan Daerah Istimewa Yogyakarta adalah gamelan yaitu seperangkat alat musik yang terdiri dari  : saron, rebab, bonang, kendang, gender, gong. Tangga nada yang digunakan adalah tangga nada pelog dan slendro.Notasi gamelan yang menggunakan tanggad nada slendro memiliki 6 titi nada, yaitu : 1-2-3-5-6, sedangkan tangga nada pelog memiliki 7 titi nada, yaitu : 1-2-3-4-5-6-7.
8. Musik Daerah Daerah Kalimantan
Di antara musik daerah daerah Kalimantan adalah Orkes Karawitan Banjar. Alat-alat musik yang digunakan dalam musik daerah ini antara lain : rebab, gambang, gender, gendang dan suling diagonal.
9. Musik Daerah Daerah Sulawesi Selatan
Sulawesi Selatan memiliki musik daerah yang dinamakan dengan nama gendang bulo. Alat musik yang digunakan dalam musik ini antara lain :gendang, keso, hobo, atau puwi-puwi, basing-basing, popondi atau tolindo, dan kecapi
10. Musik Daerah Daerah Papua
Alat musik yang ada di Papua banyak berasal dari Maluku seperti Tifa, rebana, rebab dan gong. Alat musik yang ada di Papua adalah genderang yang dihiasi dengan pahatan dan sekakas yang digunakan untuk menarik ikan hiu dalam suatu perburuan di laut.
C. UNSUR-UNSUR MUSIK NUSANTARA
1. Melodi
Yaitu rangkaian sejumlah nada yang ditanggapi berdasarkan perbedaan tinggi rendah atau naik turunnya.
2. Ritme
Yaitu gerak nada yang teratur mengalir karena munculnya aksen-aksen secara tetap.
3. Birama
Yaitu suatu tanda untuk menunjukkan jumlah ketukan dalam satu birama. Garis biramaadalah garis vertikal yang memisahkan antar birama yang satu dengan yang lainnya. Ada jensi birama, yaitu :
a.       Birama perduaan tunggal
Yang termasuk birama ini adalah birama 2/4 dan 2/8
b.      Birama perduaan bertingkat
Yang termasuk jenis birama inia adalah 4/4, 8/4, 4/8, dan 8/8
c.       Birama pertigaan tunggal
Yaitu birama ¾ dan 3/8
d.      Birama pertigaan bertingkat
Yaitu birama 6/4, 6/8, 9/4, dan 9/8
4. Tangga nada
Adalah susunan nada-nada yang beraturan dan mempunyai pola jarak tertentu. Tangga nada terbagi menjadi 3 yaitu :
a. Tangga Diatonis
Adalah susunan nada-nada yang beraturan dan mempunyai pola jarak 1 dan ½. Tangga nada diatonis ada 2 macam, yaitu :
1)        Tangga diatonic mayor, yaitu tangga nada yang mempunyai pola jarak 1-1-1/2-1-1-1-1/2. Contoh c-d-e-f-g-a-b-c’
2)        Tangga nada diatonic minor, ada empat macam tangga nada minor :
a)         Tangga nada minor asli
Mempunyai pola jarak 1-1/2-1-1-1-1-1/2.
Contoh a-b-c’-d’-e’-f’-g’-a’
b)        Tangga nada minor melodis
Mempunyai pola jarak 1-1/2-1-1-1/2-1-1 pada waktu naik sedangkan pada waktu turun pola jaraknya berubah yaitu 1-1-1/2-1-1-1/2-1. Contoh a-b-c’-d’-e’-fis’-gis’-a’-g’-f’-e’-d’-c’-b-a
c)         Tangga nada minor harmonis
Mempunyai pola jarak 1-1/2-1-1-1/2-11/2-1/2
Contoh a-b-c’-d’-e’-f’-gis’-a’
d)        Tangga nada minor zigana
Mempunyai pola jarak 1-1/2-1 1/2-1/2-1-1-1/2
Contoh : a-b-c’-dis’-e’-fis’-gis’-a’
b. Tangga nada Kromatis
Adalah susunan nada-nada yang beraturan dan mempunyai pola jarak 1/2. Contoh : c-cis-d-dis-e-f-fis-g-gis-a-ais-b-c’
c. Tangga nada Debusian
Adalah tangga nada yang beraturan dan mempunyai pola jarak 1
Contoh : c-d-eis-fis-gis-ais-c’
5. Tempo, dinamika dan ekspresi
a. Tempo, adalah tanda yang menunjukan cepat lambatnya suatu lagu dinyanyikan. Istilah tempo ada tiga yaitu
1)      Tempo lambat            :  Largo, Lento, Adagio
2)      Tempo Sedang           :  Andante, Moderato
3)      Tempo Cepat              :  Allegro, Vivace, presto
Selai istilah utama, kadang seorang pencipta lagu melakukan pengubahan atau penambahan dengan istilah lain dengan akhiran tertentu. Cara yang biasa digunakan seperti berikut :
a)      Penggabungan dua istilah, misalnya Allegro Vivace yang berarti lebih cepat dari Allegro, tetapi kurang dari vivace
b)     Menambah istilah lain. Kata-kata yang digunakan seperti berikut :
Con amore : dengan penuh cinta
Conbrio : dengan hidup
Con fiesta : dengan meriah
Con espressione : dengan penuh perasaan
Con dolore : dengan sedih
Con mastoso : dengan agung
Misalnya dari istilah adagio menjadi adagio con maestoso
c)      Menambah akhiran “etto” yang berarti agak, dan akhiran “issimo” yang berarti sangat. Misalnya jika allegretto yang berarti agak cepat dan allegrissimo yang berarti sangat cepat.
Alat yang digunakan untuk menentukan kecepatan lagu disebut metronome manzel yang sering disingkat dengan “MM”. Angka metronome manzel menunjukkan banyaknya ketukan dalam satu menit.
b. Dinamika adalah perubahan keras lembutnya lagu dalam sebuah lagu. Dalam penulisan dinamik pada sebuah lagu dinyatakan dengan beberapa tanda dan istilah, diantaranya sebagai berikut :
1)      Dinamika lembut
a)      Piano (p) :  lembut
b)     Pianissimo (pp)                  :  sangat lembut
c)      Pianissimo assai (ppp)       :  amat sangat lembut
d)     Mezzo piano (mp) :  agak lembut
e)       Piano forte (pf) :  dimulai dengan lembut, kemudian mengeras
2)      Dinamika keras
a)      Forte (f) :  keras
b)     Fortissimo (ff) :  sangat keras
c)      Fortissimo assai (fff) :  amat sangat keras
d)     Mezzo forte (mf) :  agak keras
e)      Forte piano :  dimulai dengan keras, kemudian melembut.
3)      Tanda perubahan dinamika
a)      Crescendo (cresc) :  makin keras
b)     Decrescendo (decresc) :  makin lembut
c)      Mezza di voce :  mengeras kemudian melembut
d)     Diminuendo (dim) :  makin lembut
c. Ekspresi
Dalam musik ekspresi menyatakan suatu sifat atau jiwa lagu secara spesifik. Sifat atau jiwa tersebut dinyatakan dalam suatu istilah yang menggambarkan perasaan yang menjiwai lagu secara keseluruhan. Istilah-istilah tersebut ditulis dalam bahasa Italia, antara lain :
1) Marciale atau Marcia
2) Maestozo
3) Con expressionne
4) Dolce
5) Religioso
6)      Dan lain-lain

21 Komentar (+add yours?)

  1. rrrrrrrrroooooooooooonnnnnnnnnniiiiii
    Okt 07, 2013 @ 21:46:16
    asoe
  2. Itu tangga nada yang minor contohnya salah
  3. muhammad basofi
    Agu 18, 2013 @ 20:57:55
    kita harus melestarikan musik daerah kita sendiri jangan sampai direbut bangsa orang lain
  4. Ria Valentina
    Agu 05, 2013 @ 18:41:18
    Artikelnya bagus!
  5. Thanks,,,sngt mmbntu…… :)
  6. Wiiiihhhh.. Sru bngeettt informasinxa
    teNgkyu xa??
  7. anggie suchintya
    Mei 16, 2013 @ 15:54:34
    mkasih ea t’lah mmbntu pr q ,,,,
  8. sippp………………. aq cyank budaya bangsa indonesia. oc
  9. Mkacih ea… tlah mmbantu pr qw…..
  10. Assalamualaikum Warahmatullah Bapak “Admin
    MGMP SENI BUDAYA SMP KABUPATEN CILACAP”, salam kenal , saya butuh susunan tangga nada/skala dari semua musik daerah di indonesia dari sabang – merauke…mungkin bapak bisa melengkapinya di dlam posting ini, saya kebetulan juga mengasuh sebuah grup di facebook yg bernama Amateurs Musician Learning Centre Indonesia ini link nya mungkin pak Admin bersedia/berminat untuk bergabung berbagi ilmu disana…terima kasih
    https://www.facebook.com/groups/amateursmusicianlearningcentreindonesia/
  11. thanks ya atas ilmunya. :)
  12. Wah, makasih ya bermanfaat banget buat pr aku..
  13. mna arti nada diatonis bego….
    gua lagi nyari mana .Blog apa an nie
  14. woy lontong
  15. thank you,,so usefull :)
  16. Trm ksh, menambah referensi…
  17. Kita harus melestarikan musik2 daerah bangsa kita.. minimal tahulah.. :D
  18. makasih ya
    sangat bermanfaat buat ku..
  19. ciri musik dari daerah indonesia bagian timurnya kurang lengkap
  20. angklung di kreasi oleh Bpk. Daeng Soetigna pada tahun 1938…
    prasasti yang menjadi bukti adanya angklung di jawa barat terdapat dalam prasasti cibadak tahun 1030

Tinggalkan Balasan

CO.CC:Free Domain

Hasil Karya dan Kegiatan

21012011786

21012011785

21012011783

21012011782

More Photos

RSS Tentang Pendidikan

  • Pembelajaran Scaffolding untuk Kesuksesan Belajar Siswa
    Secara sederhana, pembelajaran scaffolding dapat diartikan sebagai suatu teknik pemberian dukungan belajar pada tahap awal secara terstruktur, untuk mendorong siswa agar dapat belajar secara mandiri....Read more ›
  • Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013
    Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 :Sebagai sebuah inovasi yang sedang disemaikan, perjalanan Kurikulum 2013 ini pasti tidak akan serta-merta berjalan secara sempurna. Oleh karena itu, upaya perbaikan yang berkelanjutan dalam pengelolaan kurikulum di sekolah dan praktik pembelajaran di kelas menjadi penting. Kegiatan pengembangan pengetahuan dan ketera […]
  • Berbagi tentang Menulis Artikel Ilmiah Populer di MGBK SMP Kota Cirebon
    Berbagi tentang Menulis Artikel Ilmiah Populer di MGBK SMP Kota Cirebon: Menulis bagi para pemula tak ubahnya seperti seorang bayi yang sedang belajar berdiri dan berjalan, dia akan jatuh bangun dan mungkin akan merasakan sakit. Tetapi itulah yang harus dilakukan oleh sang Bayi agar dia bisa berdiri, berjalan hingga mampu berlari kencang. Tanpa usaha yang ja […]
  • Merintis Supervisi Akademik Model Cooperative Development di SMA Negeri 3 Kuningan
    Supervisi Model Cooperative Professional Development adalah sebuah model supervisi yang difasilitasi oleh kepala sekolah melalui proses yang diformulasikan secara moderat oleh dua orang guru atau lebih yang setuju bekerjasama untuk menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan profesionalnya. Biasanya dilakukan melalui kegiatan saling mengadakan observasi kelas, s […]
 
sumber; ni.wordpress.com/materi-belajar/seni-musik/semester-1/kelas-viii/musik-daerah-nusantara/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar